Farmasi STIKES MANDALA WALUYA KENDARI "PEMBUATAN EMULSI"

 





                                      LAPORAN LENGKAP
                                         FARMASETIKA II
                                  “PEMBUATAN EMULSI”







                                                                 
                                                                  Oleh :


                            Nama            : SASMITA       
                            Nim               : F201601070





                            PROGRAM STUDI S1 FARMASI
                     SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
                                   MANDALA WALUYA
                                             KENDARI
                                                  2017


 

                                                                           BAB I
                                                                PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur, meracik formulasi obat, identifikasi, kombinasi, analisis dan standarisasi obat serta pengobatan, termasuk pula sifat-sifat obat dan distribusinya serta penggunaannya yang aman. Profesi farmasi merupakan profesi yang berhubungan dengan seni dan ilmu penyediaan atau pengolahan bahan sumber alam dan bahan sintesis yang cocok dan menyenangkan untuk didistribusikan dan digunakan dalam pengobatan dan pencegahan suatu penyakit.
Dengan adanya manusia di dunia ini mulailah muncul peradaban dan mulai terjadi penyebaran penyakit yang dilanjutkan dengan usaha masyarakat untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit. Pada perkembangan selanjutnya masyarakat melakukan pencegahan atupun penyembuhan suatu penyakit dengan menggunakan ataupun mengkonsumsi obat yang diantaranya yaitu obat dalam bentuk sediaan emusi.
Dalam dunia farmasi kita mungkin mengetahui beberapa bentuk sediaan obat yang umunya dipakai dalam pembuatan obat, setiap bentuk sediaan memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing sesuai dengan kebutuhan dan untuk apa obat tersebut dipakai. Salah satu bentuk sediaan dari obat yang sering dijumpai dan sering digunakan adalah emulsi.
Emulsi dibuat dengan maksud untuk menyatukan dua fase yang tidak dapat bercampur yaitu fase minyak dan fase air. Emulsi dapat digunakan untuk pemakaian dalam maupun pemakaian luar. Untuk menjaga kestabilan emulsi, digunakan emulgator yang bekerja untuk mengurangi tegangan antar muka fase minyak dan fase air.  

1.2    Maksud dan Tujuan
a.    Maksud Percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk dapat memahami dan membaca resep serta membuat bentuk sediaan emulsi.
b.    Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah agar kami sebagai praktikan mampu membuat sediaan emulsi.



                                                                              BAB II
                                                                TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Landasan Teori
Menurut Farmakope Indonesia Edisi III, Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok.
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil.
Menurut Formularium Nasional Edisi 2, Emulsi adalah sediaan berupa campuran terdiri dari dua fase cairan dalam sistem dispersi; fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya dimantapkan oleh zat pengemulsi.
Emulsi berasal dari kata “emulgeo” yang artinya menyerupai susu, dan warna emusi memang putih seperti susu. Pada abad XVII hanya dikenal emulsi dari biji-bijian yang mengandung lemak, protein, dan air. Hingga akhirnya pada pertengahan abad XVIII, seorang ahli farmasi dari perancis memperkenalkan pembuatan emulsi dari oleum olivarum, oleum anisi dan eugenol oil dengan menggunakan penambahan gom arab, tragakan, dan kuning telur sebagai emulgator. Emulsi yang terbentuk karena penambahan emulgator dari luar disebut emulsi spuria atau emulsi buatan (Syamsuni, A. 2006).
Zat pengemulsi (emulgator) merupakan komponen paling penting agar memperoleh emulsa yang stabil, emulgator bekerja dengan membentuk film (lapisan) disekeliling butir-butir tetesan yang terdispersi dan film ini berfungsi agar mencegah terjadinya koalesen dan terpisahnya cairan dispers sebagai fase terpisah (Anief, Moh. 2010).


Komponen-komponen emulsi dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu: (Syamsuni, A. 2006)
1.    Komponen dasar, yaitu bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat didalam emulsi, terdiri atas:
a.    Fase dispers/ fase internal, yaitu zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil didalam zat cair lain.
b.    Fase pendispersi/ fase eksternal, yaitu zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar (bahan pendukung) emulsi tersebut.
c.    Emulgator, yaitu bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi.
2.    Komponen tambahan, yaitu bahan tambahan yang sering ditambahkan kedalam emulsi untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Misalnya corrigen saporis, odoris, colouris, pengawet, dan antioksidan.
Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi sebagai fase internal maupun fase eksternal, emulsi dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu: (Syamsuni, A. 2006)
1.    Emulsi tipe O/W (oil in water) atau M/A (minyak dalam air), adalah emulsi yang terdiri atas butiran minyak yang tersebar atau terdispersi kedalam air, minyak sebagai fase internal dan air sebagai fase eksternal.
2.    Emulsi tipe W/O (water in oil) atau A/M (air dalam minyak), yaitu emulsi yang terdiri atas butiran air yang tersebar atau terdispersi kedalam minyak. Air sebagai fase internal dan minyak sebagai fase eksternal.
 

2.2    Uraian Bahan
1.    AQUADEST (FI.Edisi III Hal.96)
Nama resmi                 : AQUA DESTILLATA
Nama lain                    : Air suling, Air murni
Rumus molekul           : H2O
Berat molekul              : 18,02
            Pemerian                      : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak
  mempunyai rasa
Khasiat                        : Sebagai pelarut
Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup baik
2.    GLISERIN (FI Edisi III Hal. 271)
Nama resmi                   : GLYCEROLUM
Nama lain                      : gliserol, gliserin
Pemerian                       : cairan seperti sirop, jernih, tidak berwarna, tidak
                                  berbau, manis diikuti rasa hangat, higroskopik.
                                  Jika disimpan beberapa lama pada suhu rendah
                                  dapat memadat membentuk massa hablur tidak
                                  berwarna yang tidak melebur hingga suhu
                                  mencapai lebih kurang 200
Kelarutan                      : Dapat campur dengan air, dan dengan etanol
                                  (95%)p, praktis tidak larut dalam kloroform p,
                                  dalam eter p dan dalam minyak lemak
Khasiat                          : zat tambahan (Corrigen Saporis)
Penyimpanan                : dalam wadah tertutup baik 
3.    Minyak ikan (FI Edisi III 1979 : 457)
Nama resmi                 : OLEUM IECORIS ASELLI
Nama lain                    : Minyak ikan
Pemerian                     : Cairan, kuning pucat, bau khas, agak manis, tidak
                                 tengik, rasa khas.
Kelarutan                     : Sukar larut dalam etanol (95%) P, mudah larut
                                dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam eter
                                minyak tanah p.
Khasiat                        : Sumber vitamin A dan vitamin B
Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh,
                                terlindung dari cahaya.
4.    PULVIS GUMMI ACACIAE (FI. Edisi IV Hal. 718)
Nama resmi                 : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama lain                    : Serbuk Gom Arab, serbuk Gom Akasia
Pemerian                     : Serbuk, putih atau putih kekuningan, tidak berbau
Kelarutan                     : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat
  lambat, meninggalkan sisa bagian tanaman dalam    
  jumlah sangat sedikit, dan memberikan cairan
  seperti mucillago, tidak berwarna atau kekuningan,  
  kental, lengket, transparan, bersifat  asam lemah
  terhadap kertas lakmus biru, praktis tidak larut
  dalam etanol dan dalam eter p
Khasiat                       : Zat tambahan (Emulgator)
Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup baik.





                                                                         BAB III
                                                           MATERI PRAKTIKUM

3.1    Menyalin Resep
                                                          dr. Harnaningdiningrat
                                                            SIP : 1239/SIP/2000
                                                         Jl. Belanda no. 10 Kendari
Kendari, 2 November 2009

R/
Oleum Iecoris Aselli                  25
PGA                                                 7,5
Glycerin                                         2,5
Aqua                                               18,75
m.f.Emulsi
s 2 dd cth 1

Pro : Jasminah (9 tahun)
 



3.2    Skrining Resep
a.       Skrining Farmasetik
Dalam resep ini bahan-bahan yang digunakan adalah Oleum Iecoris Aselli sebanyak 25 gram, PGA sebanyak 7,5 gram, Glycerin sebanyak 2,5 gram dan Aquadest sebanyak 18,75 gram. Semua bahan ini kemudian digerus/ diracik menjadi bentuk sediaan emulsi. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pasien dalam mengonsumsinya, resep ini dibuat atas permintaan pasien atas nama Jasminah yang berumur 9 tahun dengan keluhan nafsu makan yang berkurang karena dalam masa pertumbuhan.

b.      Skrining Administrasi
Bagian Resep
Kelengkapan
Ada
Tidak Ada
Keterangan
Inscription
Nama dokter
ü   
-
dr. Harnaningdiningrat
SIP
ü   
-
1239/SIP/2000
Alamat dokter
ü   
-
Jl. Belanda No. 10
No. Telp/Hp
-
ü   
Tidak tercantum
Tgl Penulisan resep
ü   
-
2 November 2009
Praescriptio
Nama dan jumlah obat
ü   
-
Oleum Iecoris Aselli 25 g
PGA                        7,5 g
Glycerin                  2,5 g
Aquadest             18,75 g
Bentuk sediaan
ü   
-
Emulsi
Signature
Nama pasien
ü   
-
Jasminah
Umur pasien
ü   
-
9 tahun
Alamat pasien
-
ü   
Tidak tercantum
No. Telp/Hp
-
ü   
Tidak tercantum
Aturan pakai
ü   
-
s 2 dd cth 1
Subscriptio
Paraf dokter
-
ü   
Tidak tercantum




                                                                            BAB IV
                                                           PENIMBANGAN BAHAN

4.1    Tabel Bahan Yang Akan Ditimbang
No
Nama Obat
Jumlah Obat
Keterangan
1
Oleum Iecoris Aselli
25 gram

2
PGA
7,5 gram

3
Glycerin
2,5 gram

4
Aqua
18,75 ml


4.2    Penimbangan Untuk Pembuatan Corpus Emulsi
Untuk membuat emulsi dengan minyak lemak maka untuk membuat corpus emulsi diperlukan perbandingan antara emulgator, fase air dan fase minyak dimana perbandingannya yaitu 1 : 1,5 : 2, hal ini telah ditetapkan dalam buku ilmu meracik obat halaman 134 (Anief, Moh. 2010).
1.      Emulgator (PGA)                               : 1    x 7,5 g = 7,5 gram
2.      Air (Aquadest)                                   : 1,5 x 7,5 g = 11,25 gram
3.      Minyak (Oleum Iecoris Aselli)           :2     x 7,5 g = 15 gram
Sisa bahan yang akan ditambahkan setelah pembuatan corpus emulsi yaitu:
1.      Air (Aquadest)                                   : 18,75 ml – 11,25 ml = 7,5 ml
2.      Minyak (Oleum Iecoris Aselli)           : 25 gram – 15 gram   = 10 gram



                                                                           BAB V
                                                                  METODE KERJA

5.1    Alat dan Bahan
1.      Mortir dan stamper
2.      Gelas kimia
3.      Timbangan gram halus

5.2    Prosedur Kerja
1.      Disiapkan alat dan bahan
2.      Ditimbang Oleum Iecoris Aselli sebanyak 25 gram, PGA sebanyak 7,5 gram, Glycerin sebanyak 2,5 gram, dan Aquadest sebanyak 18,75 ml
3.      Dibuat corpus emulsi dengan cara dimasukkan minyak (Oleum Iecoris Aselli) sebanyak 15 gram kedalam mortir, ditambahkan PGA sebanyak 7,5 gram lalu digerus hingga homogen
4.      Ditambahkan aquadest sebanyak 11,25 gram sekaligus, digerus cepat hingga terbentuk corpus kemudian ditambahakan glycerin sebanyak 2,5 gram, digerus hingga homogen
5.      Ditambahakan sisa air sebanyak 7,5 ml dan minyak (Oleum Iecoris Aselli) sebanyak 10 gram sedikit demi sedikit, digerus hingga homogen
6.      Dimasukkan dalam botol dan diberi etiket.



                                                                               BAB VI
                                                                        PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan pembuatan emulsi, dimana dalam pembuatan emulsi ini kami sebagai mahasiswa atau praktikan diharapkan dapat mengetahui cara pembuatan emulsi serta mampu membuat sediaan emulsi dengan minyak lemak.
Pada praktikum ini metode yang digunakan dalam pembuatan emulsi yaitu dengan metode gom kering sebab seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa metode gom kering dilakukan dengan cara zat pengemulsi (PGA) dicampur dengan minyak terlebih dahulu, kemudian ditambahkan air untuk membentuk corpus emulsi, baru diencerkan dengan sisa air yang tersedia. Hal ini juga dilakukan pada prosedur kerja yang digunakan pada percobaan ini (Syamsuni, A. 2006).
Pada percobaan ini bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Oleum Iecoris Aselli sebanyak 25 gram, PGA sebanyak 7,5 gram, Glycerin sebanyak 2,5 gram, dan aquadest sebanyak 18,75 ml. semua bahan kemudian dibuat atau diracik menjadi sediaan emulsi dengan cara pertama: dibuat corpus emulsi dengan cara dimasukkan minyak (Oleum Iecoris Aselli) sebanyak 15 gram kedalam mortir dan ditambahkan PGA sebanyak 7,5 gram lalu digerus hingga homogen, kedua: ditambahkan aquadest sebanyak 11,25 ml lalu diaduk cepat hingga terbentuk corpus emulsi, ketiga: ditambahkan sisa air sebanyak 7,5 ml dan minyak (Oleum Iecoris Aselli) sebanyak 10 gram sedikit demi sedikit lalu ditambahkan glycerin sebanyak 2,5 gram digerus hingga homogen, terakhir: dimasukkan dalam botol dan diberi etiket putih.
Khasiat dari bahan-bahan yang digunakan adalah Oleum Iecoris Aselli sebagai sumber vitamin A dan D, PGA sebagai zat pengemulsi (emulgator), Glycerin sebagai zat tambahan (corrigen saporis),  serta aquadest sebagai pelarut atau fase air (Farmakope Indonesia edisi III, 1979).
Aturan pakai dalam resep ini adalah 2 kali sehari 1 sendok teh (5 ml), yang diperuntukkan kepada pasien atas nama Jasminah dengan umur 9 tahun yang memiliki keluhan kurang nafsu makan sehingga dokter membuat resep ini yang berkhasiat sebagai obat penambah nafsu makan kepada anak dalam masa pertumbuhan yang membantu perkembangan otak anak.



                                                                         BAB VII
                                                                       PENUTUP

7.1    Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum farmasetika II ini adalah
1.      Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil.
2.      Emulsi dibuat dengan maksud untuk menyatukan dua fase yang tidak dapat bercampur yaitu fase minyak dan fase air.
3.      Zat pengemulsi (emulgator) merupakan komponen paling penting agar memperoleh emulsa yang stabil
4.      Cara pembuatan emulsi yang digunakan dalam pembuatan emulsi ini adalah dengan metode gom kering atau metode continental
5.      Khasiat dari emulsi yang dibuat pada percobaan ini adalah sebagai obat penambah nafsu makan dan sebagai obat yang membantu dalam masa pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
7.2    Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan kepada pembaca laporan farmasetika ini adalah kami menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak yang harus dibenahi sehingga kami sebagai penulis berharap kepada pembaca yang berwawasan lebih agar dapat memberikan kritik maupun saran kepada kami sebagai penulis



DAFTAR PUSTAKA

Anief, Moh. 2010. Ilmu Meracik Obat. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta
Dirjen, POM. 1979. Farmakope Indonesia jilid III. Depkes RI : Jakarta
Dirjen, POM. 1995. Farmakope Indonesia jilid IV. Depkes RI : Jakarta
Dirjen, POM. 1978. Formularium Nasional edisi II. Depkes RI : Jakarta
Pusmarani, Jastria. 2017. Petunjuk Praktikum Farmasetika II. STIKES Mandala Waluya : Kendari
Syamsuni, A. 2006. Ilmu Resep. Buku Kedokteran EGC : Jakarta



LAMPIRAN

1.        COPY RESEP
APOTEK MANDALA WALUYA FARMA
Jl. A. H. Nasution G37, Kendari
Apoteker : Jastria Pusmarani, S.Farm., M.Sc., Apt
SIPA : 15/Dkk/2015/001
Kendari, 2 November 2009

COPY RESEP

No              : 04
Dari            : dr. Harnaningdiningrat
Tanggal       : 2 November 2009
Untuk         : Jasminah (9 tahun)
Alamat        : -

R/
Oleum Iecoris Aselli      25 gram
PGA                              7,5 gram
Glycerin                         2,5 gram
Aqua                              18,75 gram
m.f. Emulsi
s 2 dd cth 1                                det

                                       P.C.C
Kendari, 2-11-2009




Apoteker
                                                                                             Cap Apotek



2.       Etiket
APOTEK MANDALA WALUYA FARMA
Jl. A. H. Nasution G37, Kendari
Apoteker : Jastria Pusmarani, S.Farm., M.Sc., Apt
SIPA : 15/Dkk/2015/001
Kendari, 2-11-2009

No                                    : 04                                          sendok makan
Nama                    : Jasminah (9 tahun)                sendok bubur
Aturan pakai        : 2   x   sehari               1          sendok teh


Sesudah/Sebelum Makan
                                                                

Komentar

  1. Online Baccarat at the H.L. Betfred - Urban Dictionary
    Baccarat is a game that 바카라 사이트 originated in the United States 바카라 in the late 1700's and soon became part of the 카지노 American casino market.

    BalasHapus
  2. Casino | Reviews, Ratings & Bonus Codes 2021
    The 사설 바카라 casino reviews and bonus codes for 2021. Find out more 맥스 88 about their promotions and games at 1xbet app CasinoBettingSites777.com. Play with confidence. Rating: 5 · ‎Review 먹튀재판소 by admin 스포츠 토토 하는 법

    BalasHapus
  3. Top 10 casino hotels with the best slots - Mapyro
    The Top 목포 출장안마 10 Casino 오산 출장샵 Hotel Slots · 1. 천안 출장마사지 The Palms Casino at Flamingo 부산광역 출장안마 Rd · 2. Fairfield Casino · 3. Bally's Hotel · 4. 용인 출장샵 Tropicana Casino · 5.

    BalasHapus

Posting Komentar